CANDI
BOROBUDUR
Siapa sih yang tidak
mengenal candi borubudur? Candi terbesar yang berada di Indonesia. Sungguh
terlalu jika warga Indonesia sendiri tidak mengetahui candi Borobudur ini. Tapi
apakah kalian tau dimana letak dan bagaimana sejarah candi Borobudur? Dan
bagaimana Candi Borobudur tidak termasuk dalam 7 keajaiban dunia bahkan setelah
saya browsing di web 7wonders.org, candi Borobudur ini tidak termasuk kedalam
list keajaiban dunia di Indonesia? HOW COME??? Daripada bertele – tele mari
kita lihat lokasi dari candi Borobudur ini.
Location
Candi Borobudur
terletak di kabupaten mungkid, desa Borobudur, provinsi jawa tengah, Indonesia.
Candi Borobudur ini terletak tidak jauh dari kota Yogyakarta hanya sekitar 40km
ke arah barat laut. Karena lokasi yang tidak cukup jauh dari Yogyakarta
sehingga banyak turis asing maupun turis local yang berlibur di Yogya tapi
mampir ke candi ini. Mereka sungguh tidak mau melewatkan kesempatan emas untuk
mengunjungi salah sau candi atau kuil budha terbear di dunia ini. Tetapi
sepatutnya para turispun berhati – hati karena lokasi candi Borobudur juga di
apit oleh salah satu gunung yang masih aktif, yaitu gunung merapi dan gunung
merbabu di sebelah timur laut dan di sebelah barat lautnya ada gunung sumbing
dan gunung sundoro dan di dekat candi borobudurpun terletak 2 buah sungai besar
yang bernama sungai elo dan sungai progo. Untuk informasi saja, Gunung Merapi
meletus pada tahun 2010 dan letusan itupun lebih besar disbanding letusan
merapi pada tahun 1820. Abu dari letusan inipun menutupi candi Borobudur
sehingga 10% pengunjung Borobudur berkurang setiap harinya. Dan untuk menaikan
kembali pengunjung Borobudur, maka diadakanlah pembersihan Borobudur yang
memperkerjakan 125 sampai 200 karyawan meliputi orang orang sekitar. Walaupun
pada saat itu Borobudur masih tetap dibuka tapi para pengunjung hanya dapat
menaiki Borobudur sampai lantai 2 saja karena kepala unit Borobudur saat itu
(Pujo Suwarno) tidak mau para pekerja yang membersihkan terganggu oleh para
wisatawan.
Sejarah
Penemuan Kembali
Thomas Stanford Raffles
di sebut sebagai orang yang berjasa menemukan kembali candi Borobudur yang
telah lama terpendam oleh semak – semak belukar. Thomas Stanford Raffles adalah
gubernur jenderal dari Inggris yang menjabat dari tahun 1811 sampai 1816. Pada
saat penemuan kembali candi Borobudur ini, raffles tidak ikut dalam pencarian
di karenakan adanya tugas yang harus di selesaikannya. Maka dari itu raffles
menunjuk H.C Cornelius,(Insinyur Belanda) untuk datang ke candi itu dan
membersihkannya. Dengan 200 pegawainya H.C Cornelius berhasil membersihkan
candi Borobudur walaupun ada bagian yang tidak sempat digali dikarenkan tanah
yang berpotensi untuk longsor. Tapi Cornelius berhasil membuat sketsa Borobudur
yang lalu diserahkannya pada gubernur Thomas Stanford Raffles.
Kenapa
pada jaman dulu candi Borobudur ditelantarkan?
Tidak ada yang tau secara
pasti kenapa candi Borobudur ini bisa ditelantarkan. Usut punya usut pada kurun
waktu tahun 928 sampai 1006 candi ini ditelantarkan karena banyaknya letusan di
gunung merapi yang membuat kerajaan mudeng yang dipimpin oleh mpu sindok
berpindah ke jawa timur. Dan ada pula yang menyebutkan bahwa pada abad ke 15
sudah banyaknya warga Indonesia yang berpindah agama menjadi Islam sehingga
menelantarkan candi yang menjadi tempat ibadah kaum budha.
Dalam sebuah dongeng
jawa kuno, candi Borobudur ini dikaitkan dengan kesialan, kemalangan dan juga
penderitaan. Sempat diceritakan bahwa saat itu pangeran Monconagoro putra dari
mahkota kesultanan Yogyakarta datang mengunjungi candi Borobudur ini pada tahun
1757. Saat itu candi tidak diperbolehkan di kunjungi karena adanya tahayul. Tetapi
pangeran monconagoro ini tetap bersihkeras datang kesana untuk bertemu dengan
satria yang terpenjara dalam kurungan (arca Budha yang terdapat di Stupa
Berterawang). Setelah kembali ke kraton sang pangeran jatuh sakit dan esoknya
meninggal. Menurut kerajaan Mataram candi ini terbilang angker karena cerita
pangeran monconagoro beserta cerita cerita lainnya. Tetapi secara ilmiah, pada
saat candi Borobudur ini ditinggalkan, candi ini menjadi sarang penyakit sperti
malaria dan demam berdarah.
Sejarah
Didirikannya Candi Borobudur
Menurut sejarah, candi Borobudur
di bangun oleh raja samaratungga dari wangsa syailendra sekitar tahun 800-an
atau banyak yang bilang tahun 824. Tapi pembangunan
baru selesai tahun 847 oleh puteri raja samaratungga yang bernama dyah ayu pramodhawardhani
tapi ada juga yang menyatakan candi ini baru selesai setelah setengah abad
pembangunan, ada yang bilang juga setelah 75 tahun candi ini baru selesai. Banyak
ketidakpastian mengenai hal ini.
“Menurut prasasti
klurak bahwa candi ini dibangun dengan bantuan oleh guru dari bengalore bernama ghandawipa dan pangeran Kashmir bernama
visvawarma.”
“Menurut prasasti Sri
Kahulunan pada tahun 842, candi Borobudur dibangun untuk agama Budha Mahayana”
“Menurut Prasasti
Kayumwungan, terungkap bahwa Candi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei 824,
atau hampir 100 tahun sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur berarti
sebuah gunung yang berteras - teras atau biasa juga disebut dengan budhara.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di
tempat yang tinggi.”
“Menurut prasasti Karangtengah disebutkan
mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh sri Kahulunan
(pramudhawardhani) untuk memelihara kamulan yang disebut Bhumisambhara. Istilah
kamulan berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal bangunan suci
untuk memuliakan leluhur dari wangsa sailendra. Sedangkan Bhumisambhara
Bhudara dalam bahasa sanskerta yang
berarti bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa.”
Banyak sekali prasasti –
prasasti mengenai tahun pembangunan dan tujuan pembangunan candi Borobudur kapan
dan untuk apa. Sehingga sayapun bingung untuk mempercayai yang mana yang benar.
Bagaimana dengan anda?
Hubungan
Candi Borobudur dengan Islam?
Saya menemukan sebuah
artikel mengenai candi Borobudur yang katanya didirikan oleh nabi Suaiman AS. Artikel
tersebut berasal dari Koran Republika, isinya seperti ini :
“REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA--Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi,
sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda.
Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan
dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin
yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu
mematuhi perintah Sulaiman.
Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.
Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.
Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya? Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan kebenarannya.
Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang ada di tanah Jawa.
Dalam bukunya, Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.
Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia.
Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman?
Menurut Fahmi Basya, dan seperti yang penulis lihat melalui relief-relief yang ada, memang terdapat beberapa simbol, yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.
"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'." (QS Al-Baqarah [2]: 248).
Kedua, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon.
Ketiga, para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah Candi Prambanan.
Keempat, Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.
Kelima, kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. "Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri," katanya menjelaskan. Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.
Keenam, Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata 'Wana' bermakna hutan. Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba.
Ketujuh, buah 'maja' yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya. "Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16).
Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata 'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su'. Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. "Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28). Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.
Kesepuluh, bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman," kata Fahmi menegaskan.
Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.Hanya Allah yang mengetahuinya. Wallahu A'lam.
Nama Borobudur
Lagi dan lagi nama mengenai borobudurpun masih belum jelas. Tetapi
dalam buku Nagarakretagama karya Mpu Prapanca tahun 1365 menjelaskan bahwa
candi ini digunakan sebagai tempat untuk meditasi Buddhist. Nagarakretagama ini
adalah dokumen yang paling tua yang menyangkut mengenai Borobudur. Bore-budur adalah
nama yang pertama kali diketahui dan karena kesalahan dalm berbicara sehingga
nama bore-budur berganti menjadi Borobudur. Bore (Boro) berasal dari nama desa
paling dekat dengan candi ini sedangkan budur berasal dari bahasa budha jawa
yang berarti kuno jadi borobudur disebut sebagai Boro kuno. Tetapi menurut para
arkeolog budur itu berasal dari budhara yag artinya gunung.
Penjelasan mengenai nama Borobudur juga di jelaskan dalam
etimologi rakyat setempat. Meraka menjelaskan bahwa Borobudur itu berasal dari
kata “bara“ dan “beduhur”, ada yang bilang “bara” artinya adalah “vihara” tetapi
dalam bahasa sanskerta bara artinya sama dengan “kompleks candi atau biara”,
sedangkan “buduhur” artinya “tinggi” atau dalam bahasa bali “buduhur” mempunyai
arti “diatas”. Jadi maksud dari Borobudur itu sendiri adalah biara yang berada
di atas.
Pembangunan Borobudur
Edward Leedskalnin adalah salah satu orang yang mengetahui
bagaimana caranya membuat piramida, dan Borobudur. seperi apa yang di utarakannya
“Saya telah menemukan rahasia-rahasia piramida dan
bagaimana cara orang Mesir purba, Peru, Yucatan dan Asia (Candi Borobudur)
mengangkat batu yang beratnya berton-ton hanya dengan peralatan yang primitif". Tapi sayangnya Mr. Edward ini tidak pernah mengatakan rahasianya itu
kepada public. Dia hanya membangun coral castle sebagai bukti bahwa dia
mengetahui bagaimana cara kerja orang purba dahulu membangun artefak seperti
piramida dan Borobudur.
Dari situs kapanlagi.com saya menemukan sebuah perhitungan fisika yang
membuktikan bahwa pembangunan Borobudur bisa dilakukan tanpa adanya alat alat
supercanggih dan modern seperti sekarang.
Pertama kita harus mengetahui berapa banyak batu yang dipakai beserta
darimana asal muasal batu batu itu berada. Batu yang digunakan oleh pembangun
candi ini sebanyak 2 ribu potong batu yang di ambil dari sungai terdekat. Sehingga
dengan menggunakan gerobak dorong saja batu itu bisa di antar dengan cepat ke
tempat pembangunan.
Kedua, kita harus mengetahui berapa berat masing – masing dari batu
tersebut. Ukuran dari batu tersebut adalah 25 x 10 x 15cm dan berat jenis batu
adalah 2 t/m3 . dengan mengguakan rumus matematika mengenai volume persegi
panjang maka hasilnya adalah 25 x 10 x 15 = 3750 cm3 , 3750 cm3
ini dikonversikan ke m3 menjadi 3,75 m3 lalu hasil
ini dikalikan dengan berat jenis batu adalah 2 t/m3 jadi hasil
setiap batu itu mempunyai berat 7,5 kg. Ternyata batunya sangat ringan sehingga
saya piker faktor kemiringan sudah tidak menjadi masalah lagi.
Ketiga, kita harus tau berapa lama candi ini dibuat. Menurut
sejarah sejarah yang ada candi Borobudur dibangun dengan menghabiskan waktu 23
sampai 94 tahun. Coba kita ambil saja yang tengah - tengah yaitu 43 tahun. Hitung
pengumpulan batu dari sungai terdekat membutuhkan waktu 2 tahun untuk mencapai
2 ribu batu. Setelah itu sisa waktu berarti 41 tahun. Ambil saja 21 tahun yang
sama saja dengan 7665 hari untuk pemasangan batu. Jadi 2 ribu batu / 7665 hari
= 261 batu terpasang setiap harinya. 261 batu / 24 jam = 10,875 atau di
genapkan menjadi 11 batu terpasang setiap jamnya. Produktifitas pemasangan batu
yang sangat kecil apalagi jika waktu pembuatan yang sangat lama. Setelah itu 20
tahun lagi di gunakan untuk memahat satu demi satu batu yang ada sehingga
memunyai arti dan cerita jika kita melihatnya searah denga jarum jam.
Keempat, berapa banyak pegawai konstruksi yang dibutuhkan. Setelah
saya mencari dari berbagai situs ternyata saya tidak menemukan berapa banyaknya
pegawai. Tapi jika dipikir dengan akal sehat, yang membangun candi ini adalah
raja samaratungga dari wangsa sailendra. Jadi kemungkinan juga sang raja bisa
saja menyuruh prajurit atau bawahannya yang beribu ribu itu untuk membangun
candi Borobudur ini.
Dari penjelasan tersebut maka kita mengetahui bahwa dalam
kurun waktu berpuluh – puluh taun seperti itu sangat jelas jika candi Borobudur
ini di bangun tanpa adanya kekuatan mistis. Untuk informasi saja candi Borobudur
memiliki design arsitektural 10 tingkat. Dimana tingkat 1 sampai 6 berbentuk
persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi gambar relief 1460 panel dan
504 arca yang melengkapi candi.
Video Pembuatan Borobudur
Broken, and Lost
Arca Singa |
Banyak arca – arca dari candi Borobudur ini hilang karena di
curi oleh penjahat dan ada juga yang rusak. Seperti pada tahun 1991 terjadinya
pemboman di borobudur yang merusak 9 candi Borobudur. Dan ada juga pada saat
gunung merapi meletus, Borobudur tertutup oleh debu vulkanik yang mengancam
struktur batu dari borubudur ini, tetapi dengan bantuan dari UNESCO yang menyumbang
sekitar 3 juta dolar AS untuk pemulihan. Masyarakat dan pengurus candi Borobudur
ini dapat membersihkan dan membereskan drainase yang tersumbat oleh debu
vulkanik tersebut.
Arca Tanpa Kepala |
Kita juga udah mengetahui bahwa pada saat kita pergi ke
candi Borobudur sudah banyak arca arca yang tidak mempunyai kepala. Kepala –
kepala itu konon hilang dan dicuri untuk di pamerkan di museum museum luar
negeri. Padahal UNESCO sudah member isyarat agar arca – arca yang hilang dapat
ditemukan dan di kembalikan ke Borobudur. tapi tetap saja masih belum ada
perubahan. Dari 504 arca yang ada, lebih dari 300 arca yang kehilangan
kepalanya. Konon pada tahun 1896 raja Thailand datang ke Indonesia, dan dia
sangat tertarik sekali kepada arca arca Borobudur. Karena pada saat itu indonesia
masih dipegang oleh pasukan hindia-belanda jadi segerobak arca di berikan
kepada raja Thailand tersebut. Dan sekarang pemberian arca – arca itu di pajang
dengan rapi di museum nasional Bangkok.
Relief Borobudur
Beberapa bulan kebelakang, kita di kejutkan oleh relief - relief borobudur yang tertimbun di kaki paling bawah borobudur. Dan ternyata relief - relief tersebut bergambar hal - hal yang tidak seronok atau porno. Banyak orang yang berpikir bahwa relief tersebut sengaja di timbun agar tidak memperlihatkan relief pornonya, dan ada yang bilang juga kalo relief itu ditimbun agar posisi candi kokoh dan tidak mudah rubuh. Tapi ada sebuah pertanyaan, ko bisa di candi borobudur ada relief pornonya, maksudnya relief pornonya apa?. let's see...
Candi Borobudur mempunyai 1460 relief. Tepatnya seperti berikut :
Bagan Relief | |||
---|---|---|---|
Tingkat | Posisi/letak | Cerita Relief | Jumlah Pigura |
Kaki candi asli | ----- | Karmawibhangga | 160 |
Tingkat I | dinding | a. Lalitawistara | 120 |
b. jataka/awadana | 120 | ||
langkan | a. jataka/awadana | 372 | |
b. jataka/awadana | 128 | ||
Tingkat II | dinding | Gandawyuha | 128 |
langkan | jataka/awadana | 100 | |
Tingkat III | dinding | Gandawyuha | 88 |
langkan | Gandawyuha | 88 | |
Tingkat IV | dinding | Gandawyuha | 84 |
langkan | Gandawyuha | 72 | |
Jumlah | 1460 |
Relief Karmawibhangga |
Relief Lalitawistara |
Relief Jataka |
Relief Awadana |
Relief Gandawyuha |
Mengapa Candi Borobudur Tidak Masuk Seven
Wonders?
Pernyataan yang sangat kuat adalah karena candi Borobudur ini
sudah kehilangan kegagahannya. Bayangkan saja dari 504 arca, lebih dari 300
arca tidak memiliki kepala. Setelah itu banyak pula orang yang menyayangkan,
kenapa warga Indonesia tidak aktif dalam mempromosikan Borobudur. Indonesia terlalu
terbuai oleh indahnya bali, sehingga selalu bali lah yang tersorot oleh media
media asing, padahal selain bali, Indonesia mempunyai suatu peninggalan yang
sangat bersejarah dan patut di perhitungkan yaitu candi Borobudur.
0 Comment:
Posting Komentar